Sabtu, 30 Mei 2015





LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI DI PT.INDOSAT
TBK (INDOSAT TRAINING&CONFRENCE CENTER)
Jl Lurah Kawi, Kembangkuning, Jatiluhur
 Purwakarta




Disusun oleh:

NAMA                          :HARLINA SARI
NIS                                :7159
KELAS                        :X TKJ 2
PRODI                         :TEKNIK KOMPUTER
KOMPETENSI :TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN






SMK BHAKTI PRAJA DUKUHWARU
TAHUN PELAJARAN 2015




PENGESAHAN

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas setelah melaksanakan kunjungan industri di PT.INDOSAT
 Jl Lurah Kawi, Kembangkuning, Jatiluhur
 Purwakarta




Laporan ini di sahkan
Pada tanggal:   Mei 2015










Mengetahui:




WAKA HUMAS
 






Sarwo Edy Pranoto,ST
NIY.850.990.181

KETUA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN





M. Edi Fakhrurozi, S.kom
NIY.850.100.422










KATA PENGANTAR

          Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan Kunjungan Industri di PT.INDOSAT  ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa kendala. Adapun penyusunan Laporan Kunjungan Industri ini berdasarkan data-data yang diperoleh selama melakukan Kunjungan Industri, buku – buku pedoman, serta data-data dan keterangan dari pembimbing. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kunjungan Industri ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1.     Bapak Drs.Dasori  selaku kepala sekolah
2.     Bapak M. Edi Fakhrurozi,S kom. selaku ketua kompetensi keahlian teknik komputer jaringan
3.     Bapak Sarwo Edy Pranoto, ST selaku Waka Humas
4.     Ibu Al-Atiqoh selaku wali kelas x tkj 2

          Akhirnya, kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kunjungan industri masih banyak kekurangan. Karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan Laporan Praktik Industri ini. Demikian kata pengantar ini kami buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya bagi diri pribadi kami sendiri dan pembaca pada umumnya.



























Dukuhwaru,  Mei 2015







Harlina Sari







DAFTAR ISI



Halaman judul............................................................................................................................           

Pengesahan.................................................................................................................................           

Kata  pengantar..........................................................................................................................           

Daftar  isi........................................................................................................................... ........

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... ........
1.1  Latar Belakang Diadakan Kegiatan Kunjungan Industri........................................... ........
1.2  Tujuan Kunjungan Industri........................................................................................ ........
1.3  Manfaat Kunjungan Industri...................................................................................... ........
1.4  Lokasi Kunjungan Industri......................................................................................... ........
1.5  Waktu kunjungan Industri..........................................................................................

BAB. II PROFIL PERUSAHAAN................................................................................ ........
       2.1 Latar belakang  PT.INDOSAT .................................................................................. ........
       2.2 Sejarah  PT.INDOSAT............................................................................................... ........
       2.3 Susunan Organisasi..................................................................................................... ........
2.4 Hasil kegiatan..............................................................................................................
2.5 Satelit palapa...............................................................................................................

BAB. III PENUTUP.......................................................................................................
        3.1  Kesimpulan................................................................................................................
        3.2  kesan dan Saran.........................................................................................................

Daftar Pustaka...................................................................................................................
























BAB I
PENDAHULUAN

 1.1   Latar Belakang Kunjungan Industri
                Latar belakang diadakanya kunjungan industri ini agar siswa mengenal dunia kerja. Selain itu siswa dapat mengetahui lebih jauh tentang cara kerja, kedisiplinan, tata tertib kerja , mesin – mesin industri yang lebih memadai, dll.
Siswa juga diharapkan tidak menganggap kunjungan industri sebagi rekreasi, tapi menganggap kunjungan industri sebagai sarana belajar dengan cara mendatangi industri secara langsung, dan melihat urutan – urutan proses kerja di industri tersebut.
Kunjungan industri dipilih untuk menambah pengalaman siswa tentang dunia kerja. Siswa dituntut untuk aktif menggali informasi tentang kunjungan industri untuk memperoleh pengetahuan tentang dunia industri. Kunjungan industri dilakukan untuk memberikan gambaran kepada siswa tentang industri dan proses produksi di bidang bisnis dan managemen. Siswa harus membandingkan proses produksi di dunia kerja dengan ilmu yang diperoleh di sekolah. Siswa diwajibkan membuat laporan atas informasi yang di peroleh selama kunjungan industri tentang perusahaan yang bersangkutan.

1.2   Tujuan Kunjungan Industri
Ada beberapa tujuan diadakannya kunjungan industri bagi siswa/siswi sebagai berikut:
1.      Memperluas pengatahuan siswa dalam lingkungan dunia kerja.
2.      Mendorong siswa agar mempunyai minat bekerja di perusahaan.
3.      Memberi informasi tentang cara kerja dan tenaga kerja perusahaan.
4.      Mendorong siswa agar mempunyai rasa kedisiplinan dan tanggung jawab.
5.      Membantu siswa melaksanakan program diklat.
6.    Melihat secara langsung proses produksi dari awal sampai akhir.
 7.    Untuk Belajar (tidak hanya tau teknik tapi juga praktik dan cara pemasarannya).

1.3  Manfaat Kunjungan Industri
Adapun Beberapa manfaat kunjungan Industri diantaranya :
Bagi siswa
ü  Dapat mengetahui kedisiplinan dan tata tertib yang tegas pada dunia kerja.
ü  Melihat secara langsung cara kerja produksi.
ü  Mendapat gambaran saat akan bekerja di industri atau ingin membuat seBuah Industri.
Bagi sekolah
ü  Memperlakukan tata tertib yang tegas bagi siswa.
ü  Sekolah dapat mengajak siswa belajar langsung di lapangan.
Bagi Industri
ü  Dapat berbagi ilmu dengan siswa.
ü  Mengajak dan memperlihatkan proses produksi bagi siswa maupun guru.
ü  Memperkenalkan sejarah singkat tentang berdirinya industri.
ü  Memperkenalkan hasil produksi pada masyarakat luas.
1.4   Lokasi Kunjungan Industri

Lokasi kunjungan industri berada di Jalan Lurah Kawi, Kembangkuning, Jatiluhur
 Purwakarta 41152
Faks: 0264 204372 central java-INDONESIA

1.5 Waktu Kunjungan Industri

Kunjungan industri dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 2014/2015, yang di ikuti secara keseluruhan oleh siswa kelas X yang akan terbagi menjadi beberapa rombongan,
Kunjungan industri tahun 2014/2015 di rencanakan dilaksanakan :
Hari / Tanggal                : Selasa5Mei – Kamis7Mei 2015
Waktu Pemberangkatan : Selasa5Mei 2015
: Pukul16.00 WIB.
Waktu Kepulangan                    : Kamis7Mei 2015
: Pukul 04.00 WIB.

BAB II
PROFIL PERUSAHAAN



2.1 Latar belakang  PT.INDOSAT



PT. Indosat adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang penyelenggaran telekomunikasi Internasional dan Nasional. Penyelenggaran telekomunikasi Internasional dan Nasional tersebut menggunakan fasilitas system komunikasi satelit. Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) sertasystem transmisi radio atau gelombang mikro. Dengan munculnya Sistem Komunikasi Satelit (SISKOMSAT), telah membawa perubahan yang cukup besar, dalam dunia telekomunikasi, sehingga
dibentuk suatu organisasi yang bernama International Telecomunication satellite (INTELSAT) yang beranggotakan : Amerika Serikat, Australia, Jepang, Kanada, dan tujuh Negara eropa lainnya dengan kesepakatan bersama yaitu mempergunakan satelit sebagai sarana komunikasi.  Satelit pertama bernama “Early Bird” atau INTELSAT 1, diluncurkan pada tanggal 6 April 1965 dan berada di atas lautan Atlantik. Satelit tersebut ternyata membawa pengaruh yang cukup besar dalam dunia telekomunikasi Indonesia, sehingga pada awal tahun 1967 timbul gagasan pemerintah RI untuk ikut memanfaatkan fasilitas INTELSAT. Penyelenggaran jasa di Indonesia dimulai dengan didirikannya Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi yang berkedudukan di Jl. Cisanggarung No. 9 Bandung, Jawa Barat. Perkembangan selanjutnya terjadi setelah Perushaan Negara Pos dan Telekomunikasi dipisahkan menjadi dua, yaitu Perusahaan Negra Pos dan Giro, dan Perusahaan Negara  Telekomunikasi yang kemudian berkembang menjadi PT. Telekomuniksi  Indonesia (PT.TELKOM). Pelayanan jasa telekomunikasi hubungan domestik, seluruhnya dilaksanakan oleh PT. TELKOM, sedangkan untuk hubungan dengan luar negeri dilakukan dengan kerja sama dengan pihak swasta asing, yaitu Cable dan Wireless (C&W). setelah kerja sama tersebut berakhir, pemerintah RI yang diwakili oleh PT. Indonesian Satelite Coorporation melakukan kerjasama dengan perusahaan swasta dari Amerika Serikat, yaitu International Telephone and Telegraph Coorporation (ITT) pada tanggal 20 November 1967, dengan status Penanaman Modal Asing (PMA). Sebagai wujud nyatanya, maka diadakan perjanjian joint Venture antara RI dengan ITT dengan perjanjian kepemilikan RI, sedangkan ITT sebagaai mitranya dan menyewa selama 20 tahun. Pada akhirnya, setelah penandatanganan naskah kerjasama antara RI dengan ITT berdasarkan akte Notaris Moh. Said tadjoedin yang telah disahkan oleh Surat Keputusan Mentri Kehakiman No. J.A.5/88/24 pada tanggal 29 November 1967, maka berdirilah perusahaan di bidang pelayanan jasa telekomunikasi Internasional dan Umum di Indonesia yang bernama “PT. INDOSAT”.

2.2 Sejarah PT.INDOSAT

PT Indosat Satellite Corporation  (PT Indosat Tbk) adalah sebuah perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi internasional terkemuka di Indonesia. Kegiatan utama perusahaan adalah menyediakan jasa telekomunikasi internasional melalui switching, termasuk telepon, teleks, telegram, komunikasi data paket, faksimili dengan fasilitas store and forward, serta jasa indosat untuk sistem komunikasi bergerak global. Perusahaan juga menyediakan jasa telekomunikasi internasional non switching seperti sirkuit sewa berkecepatan rendah maupun tinggi, konferensi video, jasa transmisi suara. Untuk jasa - jasa switching memerlukan penyaluran melalui jaringan telepon domestik, sedangkan untuk jasa non switching terhubung.

PT Indosat Satellite Corporation (PT Indosat Tbk) didirikan pada tanggal 20 November 1967 merupakan hasil kerjasama antara pemerintah Republik Indonesia dengan ITT (International Telephone and Telegraph) untuk membangun stasiun Bumi yang dioperasikan pada tahun 1969, dalam perkembangannya melihat posisi telekomunikasi internasional yang strategis dalam menerima dan menyalurkan informasi dari dan keluar negeri, maka pada tahun 1980 pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengambil alih seluruh saham PT Indosat melalui pelaksanaan akuisisi berdasarkan peraturan pemerintah Nomor  52, 53dan 54.

Mulai tahun 1980 PT Indosat berubah menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang juga dapat menangkis keraguan kalangan internasional akan kemampuan mengoperasikan jasa telekomunikasi internasional tanpa ITT. Pada tahun 1992 Indosat kembali menjawab keraguan kemampuan Indosat dalam bersaing dengan pihak swasta ya
itu Satelindo, dimana Indosat mempertahankan pangsa pasar sekitar 90%.

Pada 18 Oktober 1994 Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang mencatat sahamnya di New York Exchange dengan ”The best IPO deal of the year”, sedangkan di dalam negeri saham Indosat tercatat B
ursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, dengan kata lain Indosat menjadi perusahaan terbuka yang dituntut untuk selalu menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham secara berkesinambungan. Komposisi saham Indosat saat itu, 57% pemerintah RI (diwakili Meneg BUMN) dan 47% diperdagangkan di pasar modal, Bursa Efek Jakarta dan, Bursa Efek Surabaya. Kantor pusat Indosat berada di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 21 Jakarta. Kantor ini mempunyai pusat pendidikan dan latihan yaitu Indosat Trambing & Conference Centre (ITCC) di Jatiluhur, jakarta barat, sebagai pusat pembentukan insan-insan.
Untuk pengoperasian layanan PT Indosat menggunakan perangkat telekomunikasi internasional antara lain Sentral Gerbang Internasional (SGI) 1sampai dengan 4, transmisi stasiun yang terssebar di berbagai lokasi di Indonesia, (Jakarta, Jatiluhur, Medan, Pantai Cermin, Batam, Surabaya dan Urip). Perangkat jaringan telekomunikasi internasional tersebut memungkinkan pelanggan PT Indosat untuk menghubungi relasinya di 240 negara tujuan. Sampai saat ini PT  Indosat menawarkan produk - produk yang meliputi 24 jenis jasa telekomunikasi internasional dan domestik. Sentral Gerbang Internasional (SGI) Indonesia saat ini juga berfungsi sebagai sentral lokal, dimana Indosat telah menyelenggarakan layanan telekomunikasi lokal dan sedang mempersiapkan jasa internasional . PT Indosat telah memperoleh sertifikat International Standard Organitation (ISO) 9002: 1994 sejak 17 Januari 1997, dan pada 21 September 2001 berhasil mengkonvensikan seluruh sistem manajemen mutunya sesuai standar ISO yang baru yaitu versi ISO 9001:2000. Mulai tahun 2001, kepemilikan silang antara Indosat dan Telkom dihapuskan. Secara bertahap hak eksklusivitas kedua penyelenggaraan telekomunikasi tersebut dihilangkan. Indosat menindaklanjuti upaya untuk memasuki bisnis seluler melalui pendirian PT Indosat Multi Media Mobile (IM3) di tahun 2001 dan akuisisi penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) di tahun 2001 dan akuisisi penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) di tahun 2002.

Pada akhir tahun 2002, pemerintah Indonesia melakukan investasi saham Indosat yang dimilkinya sebesar 41,49% kepada Singapore Technologis Telemedia Pte, Ltd melalui Indonesia Communications Limited (ICL). Dengan demikian status Indosat kembali menjadi perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) sebagai penyelenggara jaringan dan jasa terpadu, penyedia solusi informasi dan telekomunikasi. Pada tanggal 20 Nopember 2003, melalui penandatanganan penggabungan usaha antara Satelindo, IM3 dan Bimagrahake dalam Indosat, menjadikan Indosat sebagai Full Network Service Provide (FNSP) yang fokus pada seluler terbesar kedua di Indonesia. Melalui layanan jasa seluler, telekomunikasi tetap yang menyatu dalam organisasi, Indosat menyatakan diri sebagai penyelenggara terlengkap di Indonesia.
PT Indosat mempunyai dua anak perusahaan konsolidasi yaitu Indosat Mega Media dan Lintasarta. Kedua anak perusahaan itu beroperasi bersama Indosat membentuk inti kelompok usaha Indosat sebagai implementasi strategi bisnis Indosat.
Kepemilikan saham PT Indosat, Tbk saat ini terdiri dari :
Publik memiliki 44,9%
QTEL memiliki 40,8%
Pemerintah memiliki 14,3%

2.3 Susunan organisasi
President Director                                                       : Alexander Rusli
Director and Chief Financial Officer                          : Curt Stefan Carlsson
Director and Chief Wholesale & Enterprise Officer  : Sentosa
Director and Chief Sales and Distribution Officer     : Joy Wahjudi
Chief Corporate Services Officer                               : Indar Atmanto
Chief Strategy & Planning Officer                             : Prashan Gokarn
Chief Human Resources Officer                                :RipyMangkoesoebroto
Chief Marketing Officer                                             : Loong Tuck Weng
Komisaris                                                                    : Nasser Mohammed Marafih
Komisaris                                                                    : Rachmad Gobel
Komisaris                                                                    : Cyhnthia Alison Gordon
Komisaris Independen                                                : Soeprapto
Komisaris Independen                                                : Richard Farnsworth Seney
Komisaris Independen                                                :Rudiantara

2.4 Hasil kegiatan
Hasil dari kegiatan Kunjungan Industri adalah siswa/siswi jadi lebih memahami bagaimana lingkungan kerja khususnya dibidang Teknik Komputer dan Janringan (TKJ), Dan kami jadi lebih paham apa yang disampaikan oleh guru pembimbing dan diperdalam saat berada di PT.INDOSAT kami jadi lebih tahu tentang satelit, jenis-jenis satelit, bahan bakar satelit, cara kerja satelit , tentang parabola dan lain-lain.

2.5 Satelit palapa

Palapa

Palapa adalah seri satelit komunikasi yang dimiliki oleh Indosat.
              Palapa sangat tepat untuk layanan transmisi yang handal, berkualitas, dan tanpa gangguan. Dimiliki dan juga dioperasikan oleh Indosat, Palapa memiliki trek yang dapat Anda andalkan. Layanan kami yang 99,9% handal dan tanpa gangguan memberikan layanan berkualitas tinggi untuk infrastruktur telekomunikasi Anda. Kami juga memberikan transponder penuh maupun parsial untuk analog maupun digital carrier. Transponder tersebut menawarkan layanan video, jaringan, ataupun layanan turunan lainnya. Untuk menjaga kualitas, kami bekerja ekstra keras untuk memastikan bisnis Anda berjalan lancar. Layanan pelanggan kami bekerja siang dan malam untuk memaksimalkan bisnis Anda.

Sejarah

  Nama Palapa berasal dari ‘Sumpah Palapa’, sebuah janji yang diucapkan oleh Gajah Mada, seorang patih dari Kerajaan Majapahit di abad ke-14 yang tercantum dalam kitab Pararaton. Gajah Mada berjanji untuk tidak melepaskan puasa selama dia belum menyatukan Nusantara. Sama seperti Sumpah Palapa, satelit Palapa juga ingin menjadi alat pemersatu Indonesia.
  Sebagai negara berkembang pertama yang mengoperasikan satelit domestik di pertengahan 70-an, Indonesia telah mengambil langkah konsisten untuk mengembangkan layanan satelit geostationer untuk berbagai layanan, menjaga alokasi orbit global berbasis siapa cepat dia dapat, dan merangkul sistem komunikasi satelit (termasuk non-geostationer) yang muncul.
  Program ini dimulai Februari 1975 ketika pemerintah Indonesia memberikan 2 kontrak satelit ke Boeing. Nama Palapa dipilih oleh Presiden Soeharto dan memiliki arti ‘buah kerja keras’.
  Tujuan sistem ini adalah untuk menyatukan telekomunikasi seluruh Indonesia. Setelah bertahun-tahun, teknologi satelit terbukti menjadi solusi terbaik untuk meningkatkan telekomunikasi di Indonesia. Sistem pertama melibatkan 2 satelit, masing-masing dengan 12 transponder, dan 40 stasiun bumi.
  Sekarang sudah ada 3 satelit, masing-masing 24 transponder, dan ribuan stasiun bumi. Jangkauan layanan diperlebar untuk memenuhi kebutuhan daerah yang semakin bertambah. Dalam waktu 10 tahun ke depan, peluang bisnis satelit telekomunikasi akan menjadi sangat menarik. Generasi selanjutnya, Palapa-C akan mampu meningkatkan kapasitas, kualitas, dan jangkauan. Frekuensi yang baru (ku- dan Extended-C band) akan digunakan untuk transponder baru.

Penerapan

  Generasi Satelit Palapa diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan komunikasi di Indonesia yang makin meningkat. Satelit Palapa menjadi fondasi komunikasi berkelanjutan untuk negara berbasis kepulauan. Untuk membuat satelit ini bertahan lama, teknologi mikroelektronik pun digunakan.
  Salah satu penerapan satelit ini adalah untuk tayangan berita melalui satelit digital (DSNG). Layanan ini telah dikembangkan selama 5 tahun sehingga berita dalam bentuk suara dan video dapat disebarkan dari satu tempat ke tempat lain. Untuk menggunakan DSNG, stasiun TV harus menyewa minimal 9 MHz untuk menunda program video atau audio stereo dengan notifikasi untuk penggunaan jangka panjang.
Untuk layanan penayangan melalui satelit, Indonesia telah mendaftarkan koneksi di awal 1990-an ke ITU. IndoStar-1 adalah sebuah sistem Broadcasting Satellite Service (BSS) yang telah beroperasi sejak tahun 1997.

Seri A



Dua satelit identik yang dibuat oleh Hughes (sekarang Boeing Satellite Systems). Masing-masing HS-333 memiliki berat 574 kg.
Palapa A1     : July 8, 1976 / Cape Canaveral, Pad LC-17A / Delta-2914
Palapa A2     : March 3, 1977 / Cape Canaveral, Pad LC-17A / Delta-2914

Seri B



Ada empat satelit dengan tipe Hughes HS-376. Saat peluncuran Palapa B2 gagal, satelit ketiga pun dipesan. Dengan nama Palapa B3 dan dijadwalkan untuk STS-61-H, satelit ketiga ini kemudian diluncurkan sebagai Palapa B2P. Sementara itu Palapa B2 ditarik oleh STS-51-A, diperbaiki, dan diluncurkan lagi sebagai Palapa B2R.
Palapa B1     : June 6, 1983 / STS-7       
Palapa B2     : February 3, 1984 / STS-41-B      
Palapa B2P  : March 20, 1987 / Cape Canaveral, Pad LC-17B / Delta-3920 PAM-D
Palapa B2R  : April 13, 1990 / Cape Canaveral, Pad LC-17B / Delta-6925-8
Palapa B4     : May 13, 1992 / Cape Canaveral, Pad LC-17B  / Delta-7925-8

 

Seri C

Dua satelit tipe HS-601 diluncurkan pada tahun 1996. C1 yang memiliki masalah baterai kemudian dibeli kembali oleh Hughes. Dengan ketersediaan yang dikurangi, satelit tersebut kemudian digunakan oleh beberapa pelanggan lain.

Palapa C1     : Feb 1, 1996 / Cape Canaveral, Pad LC-36B / Atlas-2AS
Palapa C2     : May 16, 1996 / Kourou ELA-2

Seri D

Palapa D dibuat oleh Thales Alenia Space – Prancis, dan diluncurkan dengan roket China Long March 3B pada 31 Agustus 2009. Setelah sukses tes orbit, satelit beroperasi secara komersial di slot orbit 113E sejak 14 November 2009.
Satelit Palapa D memiliki transponder lebih banyak dibanding sebelumnya (40 dibanding 36 milik Palapa C2) dan memiliki jangkauan dan tenaga yang lebih banyak. Memiliki peak 45dBW EIRP, transponder C-band menjangkau seluruh Indonesia, ASEAN, Australia, serta beberapa negara Timur Tengah. 5 transponder Ku-band mencakup Indonesia dan negara tetangga dengan dilengkapi tenaga hingga 53dBW.
Palapa D tidak hanya melayani penyiaran saja tapi juga akses internet, VSAT, backhaul seluler.
Layanan komunikasi data dan Direct to Home (DTH) adalah layanan lain yang ditawarkan oleh Palapa D untuk pelanggan dan korporat. Dengan layanan tededikasi, Indosat juga menyediakan layanan satelit on demand, seperti pengumpulan berita atau event khusus lainnya.
Semua pelanggan di Palapa D sekarang menikmati semua keuntungan yang diberikan sebagai bagian dari komitmen Indosat untuk meningkatkan layanan pelanggan menjadi lebih baik.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan melakukan kunjungan industri ke PT.INDOSAT saya mendapat pengalaman baru tentang industri, lebih mengerti dunia kerja industri, dapat membandingkan ilmu yang diperoleh di SMK BHAKTI PRAJA DUKUHWARU dengan dunia kerja industri. Observasi yang dilakukan secara nyata dan langsung membuat saya mengerti tentang dunia kerja industri.
3.2 Kesan dan Saran

Kesan:

a.       Sambutan dari pihak perusahaan sangat ramah dan baik

b.      Kunjungan industri ini sangat bermanfaat, karena kita bisa melihat langsung karyawan-karyawan yang sedang bekerja di perusahaan tersebut.

c.       Banyak pengalaman yang kami peroleh di perusahaan tersebut.

d.      Kami mendapatkan banyak keterangan mengenai perusahaan yang kami perlukan.

Saran:

a.       Diharapkan agenda program Kunjungan Industri ini tetap berjalan setiap tahunnya.

 





 





















DAFTAR PUSTAKA