LAPORAN
KUNJUNGAN INDUSTRI DI PT.INDOSAT
TBK
(INDOSAT TRAINING&CONFRENCE CENTER)
Jl
Lurah Kawi, Kembangkuning, Jatiluhur
Purwakarta
Purwakarta
Disusun
oleh:
NAMA
:HARLINA SARI
NIS
:7159
KELAS
:X TKJ 2
PRODI :TEKNIK
KOMPUTER
KOMPETENSI :TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
SMK BHAKTI PRAJA
DUKUHWARU
TAHUN PELAJARAN 2015
PENGESAHAN
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas
setelah melaksanakan kunjungan industri di PT.INDOSAT
Jl
Lurah Kawi, Kembangkuning, Jatiluhur
Purwakarta
Purwakarta
Laporan
ini di sahkan
Pada
tanggal: Mei 2015
Mengetahui:
WAKA HUMAS
Sarwo Edy Pranoto,ST
NIY.850.990.181
|
KETUA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK
KOMPUTER JARINGAN
M. Edi Fakhrurozi, S.kom
NIY.850.100.422
|
|
|
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan Kunjungan Industri di PT.INDOSAT ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa
kendala. Adapun penyusunan Laporan Kunjungan Industri ini berdasarkan data-data
yang diperoleh selama melakukan Kunjungan Industri, buku – buku pedoman, serta
data-data dan keterangan dari pembimbing. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
Laporan Kunjungan Industri ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh
karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs.Dasori
selaku kepala sekolah
2.
Bapak M. Edi Fakhrurozi,S kom. selaku ketua kompetensi
keahlian teknik komputer jaringan
3. Bapak
Sarwo Edy Pranoto, ST selaku Waka Humas
4.
Ibu Al-Atiqoh selaku wali kelas x
tkj 2
Akhirnya, kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kunjungan industri masih
banyak kekurangan. Karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan Laporan Praktik Industri ini. Demikian kata pengantar ini kami
buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya bagi diri pribadi kami sendiri dan
pembaca pada umumnya.
Dukuhwaru, Mei 2015
Harlina Sari
DAFTAR ISI
Halaman judul............................................................................................................................
Pengesahan.................................................................................................................................
Kata pengantar..........................................................................................................................
Daftar isi........................................................................................................................... ........
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... ........
1.1 Latar Belakang Diadakan Kegiatan Kunjungan
Industri........................................... ........
1.2 Tujuan Kunjungan Industri........................................................................................ ........
1.3 Manfaat Kunjungan Industri...................................................................................... ........
1.4 Lokasi Kunjungan Industri......................................................................................... ........
1.5 Waktu kunjungan
Industri..........................................................................................
BAB. II
PROFIL PERUSAHAAN................................................................................ ........
2.1 Latar belakang PT.INDOSAT .................................................................................. ........
2.2 Sejarah PT.INDOSAT............................................................................................... ........
2.3 Susunan
Organisasi..................................................................................................... ........
2.4 Hasil kegiatan..............................................................................................................
2.5 Satelit palapa...............................................................................................................
BAB. III
PENUTUP.......................................................................................................
3.1
Kesimpulan................................................................................................................
3.2
kesan dan Saran.........................................................................................................
Daftar Pustaka...................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Kunjungan Industri
Latar belakang
diadakanya kunjungan industri ini agar siswa mengenal dunia kerja. Selain itu
siswa dapat mengetahui lebih jauh tentang cara kerja, kedisiplinan, tata tertib
kerja , mesin – mesin industri yang lebih memadai, dll.
Siswa juga
diharapkan tidak menganggap kunjungan industri sebagi rekreasi, tapi menganggap
kunjungan industri sebagai sarana belajar dengan cara mendatangi industri
secara langsung, dan melihat urutan – urutan proses kerja di industri tersebut.
Kunjungan industri dipilih untuk
menambah pengalaman siswa tentang dunia kerja. Siswa dituntut untuk aktif
menggali informasi tentang kunjungan industri untuk memperoleh pengetahuan
tentang dunia industri. Kunjungan industri dilakukan untuk memberikan gambaran
kepada siswa tentang industri dan proses produksi di bidang bisnis dan managemen. Siswa harus membandingkan proses
produksi di dunia kerja dengan ilmu yang diperoleh di sekolah. Siswa diwajibkan
membuat laporan atas informasi yang di peroleh selama kunjungan industri
tentang perusahaan yang bersangkutan.
1.2 Tujuan Kunjungan
Industri
Ada
beberapa tujuan diadakannya kunjungan industri bagi siswa/siswi sebagai
berikut:
1.
Memperluas pengatahuan siswa dalam lingkungan dunia kerja.
2.
Mendorong siswa agar mempunyai minat bekerja di perusahaan.
3.
Memberi informasi tentang cara kerja dan tenaga kerja perusahaan.
4.
Mendorong siswa agar mempunyai rasa kedisiplinan dan tanggung jawab.
5.
Membantu siswa melaksanakan program diklat.
6.
Melihat secara langsung proses produksi dari awal sampai akhir.
7.
Untuk Belajar (tidak hanya tau teknik tapi juga praktik dan cara pemasarannya).
1.3 Manfaat
Kunjungan Industri
Adapun Beberapa manfaat kunjungan Industri diantaranya :
Bagi siswa
ü
Dapat mengetahui kedisiplinan dan
tata tertib yang tegas pada dunia kerja.
ü
Melihat secara langsung cara kerja
produksi.
ü
Mendapat gambaran saat akan bekerja
di industri atau ingin membuat seBuah Industri.
Bagi sekolah
ü
Memperlakukan tata tertib yang tegas
bagi siswa.
ü
Sekolah dapat mengajak siswa belajar
langsung di lapangan.
Bagi Industri
ü
Dapat berbagi ilmu dengan siswa.
ü
Mengajak dan memperlihatkan proses
produksi bagi siswa maupun guru.
ü
Memperkenalkan sejarah singkat
tentang berdirinya industri.
ü
Memperkenalkan hasil produksi pada
masyarakat luas.
1.4 Lokasi Kunjungan Industri
Lokasi
kunjungan industri berada di Jalan Lurah
Kawi, Kembangkuning, Jatiluhur
Purwakarta 41152
Faks: 0264 204372 central java-INDONESIA
Purwakarta 41152
Faks: 0264 204372 central java-INDONESIA
1.5
Waktu Kunjungan Industri
Kunjungan
industri dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 2014/2015, yang di ikuti
secara keseluruhan oleh siswa kelas X yang akan terbagi menjadi beberapa
rombongan,
Kunjungan
industri tahun 2014/2015 di rencanakan dilaksanakan :
Hari / Tanggal : Selasa5Mei
– Kamis7Mei 2015
Waktu
Pemberangkatan : Selasa5Mei 2015
:
Pukul16.00
WIB.
Waktu Kepulangan : Kamis7Mei 2015
:
Pukul 04.00 WIB.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Latar belakang
PT.INDOSAT
PT. Indosat adalah Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang penyelenggaran telekomunikasi
Internasional dan Nasional. Penyelenggaran telekomunikasi Internasional dan
Nasional tersebut menggunakan fasilitas system komunikasi satelit. Sistem
Komunikasi Kabel Laut (SKKL) sertasystem transmisi radio atau gelombang mikro. Dengan
munculnya Sistem Komunikasi Satelit (SISKOMSAT), telah membawa perubahan yang
cukup besar, dalam dunia telekomunikasi, sehingga
dibentuk suatu organisasi yang
bernama International Telecomunication satellite (INTELSAT) yang beranggotakan
: Amerika Serikat, Australia, Jepang, Kanada, dan tujuh Negara eropa lainnya
dengan kesepakatan bersama yaitu mempergunakan satelit sebagai sarana
komunikasi. Satelit pertama bernama
“Early Bird” atau INTELSAT 1, diluncurkan pada tanggal 6 April 1965 dan berada
di atas lautan Atlantik. Satelit tersebut ternyata membawa pengaruh yang cukup
besar dalam dunia telekomunikasi Indonesia, sehingga pada awal tahun 1967
timbul gagasan pemerintah RI untuk ikut memanfaatkan fasilitas INTELSAT.
Penyelenggaran jasa di Indonesia dimulai dengan didirikannya Perusahaan Negara
Pos dan Telekomunikasi yang berkedudukan di Jl. Cisanggarung No. 9 Bandung,
Jawa Barat. Perkembangan selanjutnya terjadi setelah Perushaan Negara Pos dan Telekomunikasi
dipisahkan menjadi dua, yaitu Perusahaan Negra Pos dan Giro, dan Perusahaan
Negara Telekomunikasi yang kemudian
berkembang menjadi PT. Telekomuniksi
Indonesia (PT.TELKOM). Pelayanan jasa telekomunikasi hubungan domestik,
seluruhnya dilaksanakan oleh PT. TELKOM, sedangkan untuk hubungan dengan luar
negeri dilakukan dengan kerja sama dengan pihak swasta asing, yaitu Cable dan
Wireless (C&W). setelah kerja sama tersebut berakhir, pemerintah RI yang
diwakili oleh PT. Indonesian Satelite Coorporation melakukan kerjasama dengan
perusahaan swasta dari Amerika Serikat, yaitu International Telephone and
Telegraph Coorporation (ITT) pada tanggal 20 November 1967, dengan status
Penanaman Modal Asing (PMA). Sebagai wujud nyatanya, maka diadakan perjanjian
joint Venture antara RI dengan ITT dengan perjanjian kepemilikan RI, sedangkan
ITT sebagaai mitranya dan menyewa selama 20 tahun. Pada akhirnya, setelah
penandatanganan naskah kerjasama antara RI dengan ITT berdasarkan akte Notaris
Moh. Said tadjoedin yang telah disahkan oleh Surat Keputusan Mentri Kehakiman
No. J.A.5/88/24 pada tanggal 29 November 1967, maka berdirilah perusahaan di
bidang pelayanan jasa telekomunikasi Internasional dan Umum di Indonesia yang
bernama “PT. INDOSAT”.
2.2 Sejarah PT.INDOSAT
PT Indosat Satellite Corporation (PT
Indosat Tbk) adalah sebuah perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi
internasional terkemuka di Indonesia. Kegiatan utama perusahaan adalah
menyediakan jasa telekomunikasi internasional melalui switching, termasuk
telepon, teleks, telegram, komunikasi data paket, faksimili dengan fasilitas store
and forward, serta jasa indosat untuk sistem komunikasi bergerak
global. Perusahaan juga menyediakan jasa telekomunikasi internasional non switching
seperti sirkuit sewa berkecepatan rendah maupun tinggi, konferensi video, jasa
transmisi suara. Untuk jasa - jasa switching memerlukan penyaluran
melalui jaringan telepon domestik, sedangkan untuk jasa non switching
terhubung.
PT Indosat Satellite Corporation (PT
Indosat Tbk) didirikan pada tanggal 20 November 1967 merupakan hasil kerjasama
antara pemerintah Republik Indonesia dengan ITT (International Telephone and
Telegraph) untuk membangun stasiun Bumi yang dioperasikan pada tahun 1969,
dalam perkembangannya melihat posisi telekomunikasi internasional yang
strategis dalam menerima dan menyalurkan informasi dari dan keluar negeri, maka
pada tahun 1980 pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengambil alih seluruh
saham PT Indosat melalui pelaksanaan akuisisi berdasarkan peraturan pemerintah
Nomor 52, 53dan 54.
Mulai tahun 1980 PT Indosat berubah menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang juga dapat menangkis keraguan kalangan internasional akan kemampuan mengoperasikan jasa telekomunikasi internasional tanpa ITT. Pada tahun 1992 Indosat kembali menjawab keraguan kemampuan Indosat dalam bersaing dengan pihak swasta yaitu Satelindo, dimana Indosat mempertahankan pangsa pasar sekitar 90%.
Pada 18 Oktober 1994 Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang mencatat sahamnya di New York Exchange dengan ”The best IPO deal of the year”, sedangkan di dalam negeri saham Indosat tercatat Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, dengan kata lain Indosat menjadi perusahaan terbuka yang dituntut untuk selalu menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham secara berkesinambungan. Komposisi saham Indosat saat itu, 57% pemerintah RI (diwakili Meneg BUMN) dan 47% diperdagangkan di pasar modal, Bursa Efek Jakarta dan, Bursa Efek Surabaya. Kantor pusat Indosat berada di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 21 Jakarta. Kantor ini mempunyai pusat pendidikan dan latihan yaitu Indosat Trambing & Conference Centre (ITCC) di Jatiluhur, jakarta barat, sebagai pusat pembentukan insan-insan.
Untuk pengoperasian layanan PT Indosat menggunakan perangkat telekomunikasi internasional antara lain Sentral Gerbang Internasional (SGI) 1sampai dengan 4, transmisi stasiun yang terssebar di berbagai lokasi di Indonesia, (Jakarta, Jatiluhur, Medan, Pantai Cermin, Batam, Surabaya dan Urip). Perangkat jaringan telekomunikasi internasional tersebut memungkinkan pelanggan PT Indosat untuk menghubungi relasinya di 240 negara tujuan. Sampai saat ini PT Indosat menawarkan produk - produk yang meliputi 24 jenis jasa telekomunikasi internasional dan domestik. Sentral Gerbang Internasional (SGI) Indonesia saat ini juga berfungsi sebagai sentral lokal, dimana Indosat telah menyelenggarakan layanan telekomunikasi lokal dan sedang mempersiapkan jasa internasional . PT Indosat telah memperoleh sertifikat International Standard Organitation (ISO) 9002: 1994 sejak 17 Januari 1997, dan pada 21 September 2001 berhasil mengkonvensikan seluruh sistem manajemen mutunya sesuai standar ISO yang baru yaitu versi ISO 9001:2000. Mulai tahun 2001, kepemilikan silang antara Indosat dan Telkom dihapuskan. Secara bertahap hak eksklusivitas kedua penyelenggaraan telekomunikasi tersebut dihilangkan. Indosat menindaklanjuti upaya untuk memasuki bisnis seluler melalui pendirian PT Indosat Multi Media Mobile (IM3) di tahun 2001 dan akuisisi penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) di tahun 2001 dan akuisisi penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) di tahun 2002.
Mulai tahun 1980 PT Indosat berubah menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang juga dapat menangkis keraguan kalangan internasional akan kemampuan mengoperasikan jasa telekomunikasi internasional tanpa ITT. Pada tahun 1992 Indosat kembali menjawab keraguan kemampuan Indosat dalam bersaing dengan pihak swasta yaitu Satelindo, dimana Indosat mempertahankan pangsa pasar sekitar 90%.
Pada 18 Oktober 1994 Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang mencatat sahamnya di New York Exchange dengan ”The best IPO deal of the year”, sedangkan di dalam negeri saham Indosat tercatat Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, dengan kata lain Indosat menjadi perusahaan terbuka yang dituntut untuk selalu menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham secara berkesinambungan. Komposisi saham Indosat saat itu, 57% pemerintah RI (diwakili Meneg BUMN) dan 47% diperdagangkan di pasar modal, Bursa Efek Jakarta dan, Bursa Efek Surabaya. Kantor pusat Indosat berada di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 21 Jakarta. Kantor ini mempunyai pusat pendidikan dan latihan yaitu Indosat Trambing & Conference Centre (ITCC) di Jatiluhur, jakarta barat, sebagai pusat pembentukan insan-insan.
Untuk pengoperasian layanan PT Indosat menggunakan perangkat telekomunikasi internasional antara lain Sentral Gerbang Internasional (SGI) 1sampai dengan 4, transmisi stasiun yang terssebar di berbagai lokasi di Indonesia, (Jakarta, Jatiluhur, Medan, Pantai Cermin, Batam, Surabaya dan Urip). Perangkat jaringan telekomunikasi internasional tersebut memungkinkan pelanggan PT Indosat untuk menghubungi relasinya di 240 negara tujuan. Sampai saat ini PT Indosat menawarkan produk - produk yang meliputi 24 jenis jasa telekomunikasi internasional dan domestik. Sentral Gerbang Internasional (SGI) Indonesia saat ini juga berfungsi sebagai sentral lokal, dimana Indosat telah menyelenggarakan layanan telekomunikasi lokal dan sedang mempersiapkan jasa internasional . PT Indosat telah memperoleh sertifikat International Standard Organitation (ISO) 9002: 1994 sejak 17 Januari 1997, dan pada 21 September 2001 berhasil mengkonvensikan seluruh sistem manajemen mutunya sesuai standar ISO yang baru yaitu versi ISO 9001:2000. Mulai tahun 2001, kepemilikan silang antara Indosat dan Telkom dihapuskan. Secara bertahap hak eksklusivitas kedua penyelenggaraan telekomunikasi tersebut dihilangkan. Indosat menindaklanjuti upaya untuk memasuki bisnis seluler melalui pendirian PT Indosat Multi Media Mobile (IM3) di tahun 2001 dan akuisisi penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) di tahun 2001 dan akuisisi penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) di tahun 2002.
Pada akhir tahun 2002, pemerintah
Indonesia melakukan investasi saham Indosat yang dimilkinya sebesar 41,49%
kepada Singapore Technologis Telemedia Pte, Ltd melalui Indonesia
Communications Limited (ICL). Dengan demikian status Indosat kembali
menjadi perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) sebagai penyelenggara jaringan
dan jasa terpadu, penyedia solusi informasi dan telekomunikasi. Pada tanggal 20
Nopember 2003, melalui penandatanganan penggabungan usaha antara Satelindo, IM3
dan Bimagrahake dalam Indosat, menjadikan Indosat sebagai Full
Network Service Provide (FNSP) yang fokus pada seluler terbesar kedua di Indonesia.
Melalui layanan jasa seluler, telekomunikasi tetap yang menyatu dalam
organisasi, Indosat menyatakan diri sebagai penyelenggara terlengkap di
Indonesia.
PT Indosat mempunyai dua anak perusahaan konsolidasi yaitu Indosat Mega Media dan Lintasarta. Kedua anak perusahaan itu beroperasi bersama Indosat membentuk inti kelompok usaha Indosat sebagai implementasi strategi bisnis Indosat.
PT Indosat mempunyai dua anak perusahaan konsolidasi yaitu Indosat Mega Media dan Lintasarta. Kedua anak perusahaan itu beroperasi bersama Indosat membentuk inti kelompok usaha Indosat sebagai implementasi strategi bisnis Indosat.
Kepemilikan
saham PT Indosat, Tbk saat ini terdiri dari :
Publik memiliki
44,9%
QTEL memiliki 40,8%
Pemerintah
memiliki 14,3%
2.3
Susunan organisasi
President
Director
: Alexander Rusli
Director
and Chief Financial Officer
: Curt Stefan Carlsson
Director
and Chief Wholesale & Enterprise Officer : Sentosa
Director
and Chief Sales and Distribution Officer : Joy Wahjudi
Chief
Corporate Services Officer
: Indar Atmanto
Chief
Strategy & Planning Officer
: Prashan Gokarn
Chief
Human Resources Officer
:RipyMangkoesoebroto
Chief
Marketing Officer
: Loong Tuck Weng
Komisaris
: Nasser Mohammed Marafih
Komisaris
: Rachmad Gobel
Komisaris
: Cyhnthia Alison Gordon
Komisaris
Independen
: Soeprapto
Komisaris
Independen
: Richard Farnsworth Seney
Komisaris
Independen
:Rudiantara
2.4
Hasil kegiatan
Hasil dari
kegiatan Kunjungan Industri adalah siswa/siswi jadi lebih memahami bagaimana
lingkungan kerja khususnya dibidang Teknik Komputer dan Janringan (TKJ), Dan
kami jadi lebih paham apa yang disampaikan oleh guru pembimbing dan diperdalam
saat berada di PT.INDOSAT kami jadi lebih tahu tentang satelit, jenis-jenis
satelit, bahan bakar satelit, cara kerja satelit , tentang parabola dan
lain-lain.
2.5
Satelit palapa
Palapa
Palapa
adalah seri satelit komunikasi yang dimiliki oleh Indosat.
Palapa sangat tepat untuk layanan
transmisi yang handal, berkualitas, dan tanpa gangguan. Dimiliki dan juga
dioperasikan oleh Indosat, Palapa memiliki trek yang dapat Anda andalkan.
Layanan kami yang 99,9% handal dan tanpa gangguan memberikan layanan
berkualitas tinggi untuk infrastruktur telekomunikasi Anda. Kami juga
memberikan transponder penuh maupun parsial untuk analog maupun digital
carrier. Transponder tersebut menawarkan layanan video, jaringan, ataupun
layanan turunan lainnya. Untuk menjaga kualitas, kami bekerja ekstra keras
untuk memastikan bisnis Anda berjalan lancar. Layanan pelanggan kami bekerja
siang dan malam untuk memaksimalkan bisnis Anda.
Sejarah
Nama Palapa berasal dari ‘Sumpah Palapa’,
sebuah janji yang diucapkan oleh Gajah Mada, seorang patih dari Kerajaan
Majapahit di abad ke-14 yang tercantum dalam kitab Pararaton. Gajah Mada
berjanji untuk tidak melepaskan puasa selama dia belum menyatukan Nusantara.
Sama seperti Sumpah Palapa, satelit Palapa juga ingin menjadi alat pemersatu
Indonesia.
Sebagai negara berkembang pertama yang mengoperasikan
satelit domestik di pertengahan 70-an, Indonesia telah mengambil langkah
konsisten untuk mengembangkan layanan satelit geostationer untuk berbagai
layanan, menjaga alokasi orbit global berbasis siapa cepat dia dapat, dan
merangkul sistem komunikasi satelit (termasuk non-geostationer) yang muncul.
Program ini dimulai Februari 1975 ketika
pemerintah Indonesia memberikan 2 kontrak satelit ke Boeing. Nama Palapa
dipilih oleh Presiden Soeharto dan memiliki arti ‘buah kerja keras’.
Tujuan sistem ini adalah untuk menyatukan
telekomunikasi seluruh Indonesia. Setelah bertahun-tahun, teknologi satelit
terbukti menjadi solusi terbaik untuk meningkatkan telekomunikasi di Indonesia.
Sistem pertama melibatkan 2 satelit, masing-masing dengan 12 transponder, dan
40 stasiun bumi.
Sekarang sudah ada 3 satelit, masing-masing 24
transponder, dan ribuan stasiun bumi. Jangkauan layanan diperlebar untuk
memenuhi kebutuhan daerah yang semakin bertambah. Dalam waktu 10 tahun ke
depan, peluang bisnis satelit telekomunikasi akan menjadi sangat menarik.
Generasi selanjutnya, Palapa-C akan mampu meningkatkan kapasitas, kualitas, dan
jangkauan. Frekuensi yang baru (ku- dan Extended-C band) akan digunakan untuk
transponder baru.
Penerapan
Generasi Satelit Palapa diluncurkan untuk
memenuhi kebutuhan komunikasi di Indonesia yang makin meningkat. Satelit Palapa
menjadi fondasi komunikasi berkelanjutan untuk negara berbasis kepulauan. Untuk
membuat satelit ini bertahan lama, teknologi mikroelektronik pun digunakan.
Salah satu penerapan satelit ini adalah untuk
tayangan berita melalui satelit digital (DSNG). Layanan ini telah dikembangkan
selama 5 tahun sehingga berita dalam bentuk suara dan video dapat disebarkan
dari satu tempat ke tempat lain. Untuk menggunakan DSNG, stasiun TV harus
menyewa minimal 9 MHz untuk menunda program video atau audio stereo dengan
notifikasi untuk penggunaan jangka panjang.
Untuk
layanan penayangan melalui satelit, Indonesia telah mendaftarkan koneksi di
awal 1990-an ke ITU. IndoStar-1 adalah sebuah sistem Broadcasting Satellite
Service (BSS) yang telah beroperasi sejak tahun 1997.
Seri A
Dua
satelit identik yang dibuat oleh Hughes (sekarang Boeing Satellite Systems).
Masing-masing HS-333 memiliki berat 574 kg.
Palapa
A1 : July 8, 1976 / Cape Canaveral, Pad LC-17A
/ Delta-2914
Palapa
A2 : March 3, 1977 / Cape Canaveral, Pad
LC-17A / Delta-2914
Seri B
Ada
empat satelit dengan tipe Hughes HS-376. Saat peluncuran Palapa B2 gagal,
satelit ketiga pun dipesan. Dengan nama Palapa B3 dan dijadwalkan untuk
STS-61-H, satelit ketiga ini kemudian diluncurkan sebagai Palapa B2P. Sementara
itu Palapa B2 ditarik oleh STS-51-A, diperbaiki, dan diluncurkan lagi sebagai
Palapa B2R.
Palapa
B1 : June 6, 1983 /
STS-7
Palapa
B2 : February 3, 1984 /
STS-41-B
Palapa
B2P : March 20, 1987 / Cape Canaveral, Pad LC-17B / Delta-3920
PAM-D
Palapa
B2R : April 13, 1990 / Cape Canaveral, Pad LC-17B / Delta-6925-8
Palapa
B4 : May 13, 1992 / Cape Canaveral, Pad
LC-17B / Delta-7925-8
Seri C
Dua
satelit tipe HS-601 diluncurkan pada tahun 1996. C1 yang memiliki masalah
baterai kemudian dibeli kembali oleh Hughes. Dengan ketersediaan yang
dikurangi, satelit tersebut kemudian digunakan oleh beberapa pelanggan lain.
Palapa
C1 : Feb 1, 1996 / Cape Canaveral, Pad LC-36B
/ Atlas-2AS
Palapa
C2 : May 16, 1996 / Kourou ELA-2
Seri D
Palapa
D dibuat oleh Thales Alenia Space – Prancis, dan diluncurkan dengan roket China
Long March 3B pada 31 Agustus 2009. Setelah sukses tes orbit, satelit beroperasi
secara komersial di slot orbit 113E sejak 14 November 2009.
Satelit
Palapa D memiliki transponder lebih banyak dibanding sebelumnya (40 dibanding
36 milik Palapa C2) dan memiliki jangkauan dan tenaga yang lebih banyak.
Memiliki peak 45dBW EIRP, transponder C-band menjangkau seluruh Indonesia,
ASEAN, Australia, serta beberapa negara Timur Tengah. 5 transponder Ku-band
mencakup Indonesia dan negara tetangga dengan dilengkapi tenaga hingga 53dBW.
Palapa
D tidak hanya melayani penyiaran saja tapi juga akses internet, VSAT, backhaul
seluler.
Layanan
komunikasi data dan Direct to Home (DTH) adalah layanan lain yang ditawarkan
oleh Palapa D untuk pelanggan dan korporat. Dengan layanan tededikasi, Indosat
juga menyediakan layanan satelit on demand, seperti pengumpulan berita atau
event khusus lainnya.
Semua
pelanggan di Palapa D sekarang menikmati semua keuntungan yang diberikan
sebagai bagian dari komitmen Indosat untuk meningkatkan layanan pelanggan
menjadi lebih baik.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dengan melakukan kunjungan industri
ke PT.INDOSAT saya mendapat pengalaman baru tentang industri, lebih mengerti
dunia kerja industri, dapat membandingkan ilmu yang diperoleh di SMK BHAKTI
PRAJA DUKUHWARU dengan dunia kerja industri. Observasi yang dilakukan secara
nyata dan langsung membuat saya mengerti tentang dunia kerja industri.
3.2
Kesan dan Saran
Kesan:
a. Sambutan dari pihak perusahaan sangat ramah dan baik
b. Kunjungan industri ini sangat bermanfaat, karena kita bisa melihat langsung karyawan-karyawan yang sedang bekerja di perusahaan tersebut.
c. Banyak pengalaman yang kami peroleh di perusahaan tersebut.
d. Kami mendapatkan banyak keterangan mengenai perusahaan yang kami perlukan.
Saran:
a. Diharapkan agenda program Kunjungan Industri ini tetap berjalan setiap tahunnya.
DAFTAR PUSTAKA